Recent Posts
0 komentar

mahkota cinta page 1-6


Mari tersenyum, lalu menjawab,
"Dengar ya Dik. Orang yang sudah pernah terluka
seperti saya ini bisa membaca bahasa tubuh orang
brengsek seperti mantan suami saya dan yang sejenisnya.
Dari cara lelaki memandang dan menatap saja saya sudah
tahu dia itu sebenarnya serigala atau tidak. Saya tahu
mana mata yang jelalatan dan yang tidak jelalatan. Saya
bisa meraba watak seseorang dari gerak dan binar
matanya. Tidak hanya mata kaum lelaki. Bahkan mata
kaum perempuan pun saya bisa membedakan mana
mata pelacur dan bukan pelacur. Mana mata perempuan
baik-baik dan perempuan tidak baik!"
"Jadi Mbak yakin saya ini orang baik?" sahutnya
sambil melihat ke luar jendela.
"Sejauh ini saya yakin. Tidak tahu satu dua jam ke
depan. Bisa jadi kepercayaan saya padamu berubah."
Jawab Mari tegas. Zul merasakan ketegasan itu. Kalimat
dan intonasi perempuan itu seolah juga memberitahukan
kepadanya agar ia jangan mencoba bersikap meremehkannya.
Dari ketegasan itu, Zul mengerti bahwa
perempuan muda di sampingnya adalah perempuan
yang memiliki karakter kuat. Dan tidak mau diremehkan.
Entah kenapa ia ingin memandang perempuan di

sampingnya itu dengan lebih dalam. Keinginan itu tidak
dapat dilawannya. Ia pun memalingkan wajahnya perlahan dan
memandang ke arah wajah Mari. Mari
ternyata sedang memandang ke arahnya. Mata keduanya
bertemu sesaat. Ada getaran halus masuk ke dalam
hati Zul. Wajah Mari tampak kurus, tapi ada aura
ketulusan yang memancar darinya. Dan ada pesona yang
mampu membuat hati Zul merasakan getaran halus
yang masuk begitu saja.
"Apakah ada kilatan binar serigala dalam mataku
Mbak?"
Mari tersenyum, dan menjawab,
"Jujur saja Dik ya hampir di semua mata lelaki ada
binar liar serigala ketika melihat perempuan. Untuk itulah
menurut saya kenapa kaum lelaki diminta oleh Tuhan
untuk menjaga pandangan."
Mendengar jawaban Mari, Zul diam dan tidak
berkata apa-apa. Ia mengalihkan pandangannya ke luar
jendela. Ia memandang rerimbunan pohon kelapa sawit
yang seperti berlomba-lomba lari ke belakang. Dalam
hati Zul membenarkan perkataan Mari. Sebab saat ia
memandang wajah dan mata Mari dengan seksama, ia
menemukan sihir yang mampu mengubah dirinya
menjadi serigala. Tiba-tiba ia merasa menemukan
kalimat untuk menjawab perkataan Mari,
"Dan hampir semua wajah dan mata perempuan itu
memiliki sihir yang mampu mengubah lelaki jadi serigala.
Maka sebaiknya memang keduanya saling menjaga.
Agar tetap menjadi manusia yang mulia dan tidak
berubah menjadi manusia serigala."
Mari tersenyum mendengarnya.
* * *

Entri Populer


Shvoong
Situs ringkasan dunia

Advertisement

Copyright © 2011 Design by Adit'Faizah