Recent Posts
0 komentar

Kepergian Sang Ayah



Pagi itu Reza sudah bangun karena akan masuk SD. Kemudian Reza mandi dan berpakaian rapi. Setelah itu Reza berangkat sekolah diantar oleh tantenya. Karena sesak Reza berumur 5 tahun dia tinggal bersama tantenya.
Sedangkan kedua orang tuanya merantau di kota Metropolitan. Di Sekolah Reza mendapatkan banyak teman. Salah satu teman dekatnya adalah Putra. Mereka berteman sangat akrab, apabila Reza sedang mendapat masalah putra selalu menolongnya. Dan juga sebaliknya.
Sepulang sekolah mereka selalu bermain bersama suka-duka mereka jalani bersama. Beberapa bulan kemudian, tibalah saatnya pengambilan raport  dan kenaikkan kelas.
“Putra kamu naik kelas nggak ……..?”  Tanya Reza.
“Naik dong …… kamu naik kelas nggak Za …. ?” Tanya Putra.
“iya aku naik Put ….” Jawab Reza.

Akhirnya liburan kennaikan kelas telah usai. Reza dan Putra pun harus berangkat. Mereka berdua bertemu didepan ruang kelas.
“Putra kamu duduk sama siapa” Tanya Reza.
“ngga tau nih … ,bagaimana kalau sama kamu ….?” Tanya Putra kembali. “boleh juga” jawab Reza.
Mereka berdua berteman lebih akrab. Suatu hari mereka bingung bermain apa.
“Putra kita main apa yah …?”Tanya reza
“Nggak tau nih bingung ….”jawab Putra.
“Oh iya kita kan tadi ada PR dari pada main terus mending kita ngerjaian” Ajak Reza.
“Ide yang bagus tuh, kita mengerjakan PRnya dimana ….?”Tanya Putra.
“Dirumah aku aja yuk” ajak Reza.
“Ya, aku setuju” jawab putra.
Akhirnya mereka berdua pergi kerumah Reza untuk mengerjakan PR. Saat mengerjakan PR Putra mendengar obrolan Reza dengan tantenya , bahwa nanti kalau kelas 3 Reza harus sekolah di Jakarta, atas permintaan kedua orang tua Reza.
Ke esokkan harinya Putra bertanya kepada Reza.” Za emang bener kamu mau pindah sekolah di Jakarta ……..?”
“Ya, bener put” jawab Reza.
“Nanti aku ngga punya temen dong …..?”Tanya Putra.
“Kata siapa kan masih banyak anak-anak disini?”jawab Reza.
Tiba saatnya mereka naik kelas Reza pun harus pindah ke Jakarta. Sore hari Reza bersiap-siap berangkat ke Jakarta bersama kedua orang tuanya dan seorang adiknya. Rosa yang sengaja menjemput Reza. Setelah berpamitan dengan saudara dan tantenya. Reza dan kedua orang tuanya segera berangkat. Ke esokkan paginya Reza sampai di kota metropolitan itu. Setelah beberapa hari Reza dan ayahnya pergi untuk mendaftar sekolah. Reza diterima di SD Extrada. SD Extrada adalah sekolah yang terkenal karna gedungnya yang mewah dan prestasinya yang baik. Kedua orang tua Reza bekerja membanting tulang untuk membiayai Reza. Ayahnya sangat tegas dan displin dalam medidik Reza. Dan didikan itu membuahkan hasil Reza mendapat peringkat 4 dikelas 3 dan peringkat 1 dikelas 5.

Suatu hari, keluarga Reza sedang asyik makan bersama. Tiba-tiba lidah ayah Reza terasa sakit. “addddduuuhhh…………….” Seru ayah Reza.
“Kenapa Ayah” Tanya Ayah.
“nggak tau nih Za, lidah ayah terasa sakit” jawab ayah Reza”
“mungkin sariawan yah” ujar Reza.
“ngga tau Za” jawab Ayah Reza.
Kemudian Reza pergi ke warung membeli obat untuk ayahnya. Dan saat itu pun lidah Ayah Reza sembuh. Beberapa hari kemudian lidah Ayah Reza sakit lagi. Setelah pergi kedokter ternyata ada bentolan kecil di lidah Ayah Reza.
Setelah beberapa minggu bentolan itu diteliti oleh dokter, ternyata bentolan itu adalah penyakit Tumor. Penyakit Tumor adalah penyakit yang sangat membahayakan, Reza sangat kaget dan tidak percaya.
“Dok, apakah benar bentolan itu adalah Tumor…?”.tanya ibu Reza.
“Benar Bu …….” Jawab dokter itu.
 “bagaimana cara penangannya dok … ?”Tanya ibu Reza lagi.
“satu-satunya cara adalah dengan di operasi.”jawab pak Dokter. Ibu Reza pun bingung karena tidak mempunyai biaya dan ayah pun tidak mau di operasi.

Akhirnya, Ayah Reza memutuskan untuk pulang ke kampong halamannya. Di Medan untuk berobat disana, setelah 1 bulan di Medan untuk berobat disana Ayah Reza pun kembali ke Jakarta.
Disana Ayah Reza tidak bisa disembuhkan. Akhirnya Ayah Reza dirawat dirumah sakit di Jakarta. Reza dan adiknya nanya berdua di Rumah Sakit.
Suatu hari Ibu Reza pulang, karena sangat cintanya kepada Ayah, Reza dan adiknya meminta ikut ke Rumah Sakit. Dirumah Sakit Reza menangis karena melihat ayahnya terbaring lemah. Ibu Reza mengajak pulang Reza supaya Reza bersekolah. Reza menolak karena dia ingin merawat ayahnya di Rumah Sakit. Walaupun Ayah Reza menyuruh Reza supaya pulang. Reza tetap menolak dan tidak mau pulang. Reza akhirnya menginap di Rumah Sakit. Sudah seminggu Reza tidak masuk sekolah setelah dibujuk akhirnya Reza mau pulang dan bersekolah. Setelah sampai di Sekolah Reza ditanya oleh Ibu gurunya.
“Reza kenapa kamu tidak masuk sekolah selama seminggu tanpa keterangan ……..?”Tanya Ibu gurunya Reza.
“Begini bu, Ayah saya sakit bu ……”jawab Reza.
“memangnya Ayah kamu sakit apa …?”tanyanya.
“Ayah saya terkena penyakit Tumor bu”jawab Reza.
“oh…. Ibu bisa memaklumi Za”jawab Ibu guru.
Setelah beberapa minggu dirawat di Rumah Sakit Ayah Reza belum sembuh juga. Malah semakin memburuk. Keluarga dari Ayah Reza member sara agar ayah di operasi dan biayanya akan ditanggung oleh keluarga Ayah Reza. Namun Ayah tetap menolak dan tidak mau di operasi. Akhirnya ayah pun berobat ke Pemalang.
Om Reza segera mengurus surat-surat pindah sekolah, setelah beberapa jam mereka tiba di Pemalang langsung mencari tempat penginapan. Reza dan Omnya pulang ke kampong halamnnya, sedangkan Ibu dan keluarga dari ayahnya beristirahat dipenginapan.
Reza pun sampai di kampong halamannya dan disambut gembira oleh keluarganya. Akhirnya kelas 5 semester 2 Reza masuk ke Sekolah yang dulu. Reza pun bertemu kembali dengan sahabat karibnya, yaitu Putra.
“Za akhirnya kita bisa ketemu lagi yah …”kata Putra.
“Iya put”jawab Reza.
“Zak kok kamu sekolah disini lagi sih memangnya ada apa?”tanya putra.
Reza pun mejawab “Iya Put ayahku terkena penyakit Tumor dan berobat di Pemalang, dari pada aku di Jakarta mending aku sekolah disini lagi”
Dua minggu telah berlalu, keadaan ayah Reza semakin memburuk.  Akhirnya Ayah Reza kembali kekampung halaman dan dirawat dirumah setiap malam keluarga Reza berkumpul Reza. Reza Sangat bangga terhadap keluarganya  yang begitu baik dan perhatian terhadap kondisi Ayahnya. Suatu ketika Reza di panggil oleh Ayahnya.



“Za ….. Reza…..”
“Ada apa Ayah” jawab Reza.
“sini kamu duduk disamping Ayah, dan panggil Ibu kamu”kata Ayah.
“Ya … Ayah”jawab Reza.
Reza pun memanggil Ibunya. Reza duduk di samping ayahnya yang terbaring lemah dan membelai rambut sang Ayah.
“Za sepertinya Ayah sudah tidak kuat lagi”kata Ayah Reza.
“Ayah jangan bicara seperti itu”jawab Reza.
Seketika Ayah Reza pun menhembuskan nafas terakhir. Reza dan ibunya yang duduk disamping ayahnya pun menangis. Tangisan Reza dan ibunya didengar oleh keluraganya dan keluarga Reza mencoba menenangkan Reza tetapi Reza tetap menangis. Saat itulah hujan air mata mendatangi Reza dan keluarganya. Ayah Reza disemayamkan ke esokan harinya keluarga Ayah Reza dating dan menangis. Setelah itu ayah Reza di semayamkan pada siang hari. Setelah Almarhum Ayah Reza disemayamkan  Reza terbaring lemas. Seolah-olah reza tidak percaya atas peristiwa yang di alaminya .

Entri Populer


Shvoong
Situs ringkasan dunia

Advertisement

Copyright © 2011 Design by Adit'Faizah