Lupakan
Menghitung jejak angin yang singgah
hanya hampa terasa menghimpit dada
lalu gerimis luapkan segala keluhnya
hanya untuk sekedar meringankan sakitnya
Bukan tanpa sebab lalu lalang luka bertandang
Bukan harap serpihan lara kembali ada
Bukan kemauan jika rasa itu hilang
terkubur dalam sebuah prasasti batu pualam
Hanya tinggallah kenang dibilik hati
menemani diamku disudut jendela kamar ini
bersanding tembang lawas kegemaran kita
sekedar mengingat segala ceria yang pernah ada
berlalumu adalah serpihan paling luka.