Recent Posts
0 komentar

Pertanyaan Akhir Tahun?



Sudahkah kau menghitung coretan yang sudah kau buat?
Sudah berapa banyak coretan yang kau buat?
Adakah diantara coretan itu yang bermanfaat?
Berapa banyak coretanmu yang bermanfaat?
Senangkah kau dengannya?
Banyak mana dengan yang merugikan?
Kau merugikan siapa saja?
Adakah namaku disana?
Menyesalkah kau akannya?
Kenapa tidak segera kau perbaiki?
Lalu kapan kau ingin memperbaikinya?
Benarkah coretanmu itu benar-benar manfaat?
Atau kah hanya untuk menyenangkan dirimu?
Masihkah diusiamu sekarang kau berfikir untuk dirimu?
Untuk apa dirimu masih butuh coretan?
Sudahkah kau lepaskan egomu?
Kapan kau lepaskan egomu itu?
Apa yang kau tunggu hingga menunggu nanti?
Berapa banyak lagi coretan yang ingin kau buat?
Akankah kesalahan coretanmu kau ulang?
Maukah kau berjanji mulai hari ini untuk tidak mencoret kesalahan?
Maukah kau berjanji mulai hari ini untuk makin banyak membuat coretan yang manfaat?
Coretan itu seperti waktu
Kau bisa menghapusnya dari ingatmu tapi ia akan tetap meninggalkan bekas
Coretan salahmu tak usah kau sesali cukup kau tidak mengulangi
Dari coretan manfaatmu tak usah berharap pujian karena ia pasti akan tetap dikenang
Oleh mereka yang pernah kau senangkan dengan coretanmu.





( Label: , , ) Read more
0 komentar

SNSD





So Nyeo Shi Dae, atau biasa sering disingkat dengan SNSD, 
merupakan salah satu girlband yang sangat populer di korea, termasuk di Indonesia. 
Mereka adalah girlband yang dapat membawakan Lagu Korea dengan handal dan sangat menarik bagi siapapun yang melihatnya. 
Grup SNSD sendiri dibentuk pada tanggal 16 Juli 2007, yang pada awalnya bernama super girl. 
Sebelum menjadi sebuah grup Girls’ Generation dari SNSD, 9 anggotanya sudah menjalani training yang khusus untuk menjadi penari dan penyanyi tenar. Selain itu, beberapa dari mereka juga telah dilatih di bidang akting dan modeling, serta memiliki pengalaman menjadi model iklan di televisi maupun majalah. 
Girlband yang terdiri dari para Wanita Cantik itu mengeluarkan single pertama mereka dengan judul Into The New World yang dirilis pada 2 Agustus 2007 . Mulai tahun 2007 hingga sekarang, SNSD telah menghasilkan 4 album dan tiga album mini, yaitu :
Album
- GIRLS’ GENERATION (1 November 2007)
- BABY BABY (17 Maret 2008, repackage dari album GIRLS’ GENERATION)
- OH! (28 Januari 2010)
- RUN DEVIL RUN (22 Maret 2010, repackage dari album OH!) Album Mini
- GEE (7 Januari 2009)
- TELL ME YOUR WISH (GENIE) (29 Juni 2009)
- HOOT (25 Oktober 2010)
- The Boys (19 Oktober 2011)





( Label: ) Read more
0 komentar

Puisi Tahun Baru



lembut kusentuh wajahmu
sendu kutatap senyummu

nyatakah engkau..??
adakah engkau...??

kadang....

khayalku melampaui batasku
anganku melampaui sadarku

nyatakah engkau..??
adakah engkau...??

kau terlalu indah untukku
kau terlalu manis bagiku

akankah kau selalu...
memeluk saat tidurku ?
mencumbu saat bangunku ?
bersedih saat dukaku ?
bahagia saat senangku ?
menangis saat sakitku ?
tertawa saat sukaku ?

hanya satu yang aku tahu
hanya satu bisa ku seru
terima kasih untuk hadirmu
kuharap kau di sisiku
selalu.....
menyongsong fajar yang tersenyum malu
menyambut malam yang hadir syahdu
sampai kita kehabisan waktu
( Label: , , ) Read more
0 komentar

DUNIA KAMI


Entah sudah berapa lama aku tidak mendengar dan melihat Bee, sepertinya dia telah
menghilang. Kata Do, dia pergi setelah aku tidak lagi membangun gedung.
Gedung? Gedung apa? Aku tidak mengerti, ketika Do menunjuk kearah tumpukan balokbalok
plastik. Kurasa Nar juga semakin lama, semakin jarang bicara. Dia sedih, katanya aku
sekarang lebih sering menggambar. Aku juga sudah lebih sering berada diluar bilik.
Wanita putih, wanita paus dan laki-laki itu lebih sering datang. Aku senang kalau mereka
memberiku hadiah, setelah aku menunjukkan gambar yang kubuat.
Aku sudah bisa membuat banyak hal, mobil, kucing, apel.

oO0 ~ 0Oo

Aku sekarang tidak lagi berada dirumah wanita putih, walaupun sesekali waktu masih sering
berkunjung kesana. Nar juga sudah pergi. Kata Do, semenjak aku tidak pernah masuk
kedalam bilik lagi Nar menjadi sangat kesepian. Aku ingat, Nar tidak pernah meninggalkan
bilik. Apakah bilik itu begitu berharga baginya? Aku tidak mengerti.
Kini wanita paus itu tidak pernah lagi bicara dengan bahasa paus. Dia sering datang dan
mengajakku bicara, walaupun kadang aku tidak menanggapinya karena sedang
menggambar.
“Aku juga sebentar lagi pergi ..” Do suatu hari bicara begitu.
Pergi kemana?
“Kamu sudah tidak butuh penerjemah bahasa paus lagi …” Katanya lirih.
Aku tidak menanggapinya, dia pasti cuma bercanda. Do memang sering bertingkah. Aku
memang melupakan dan kehilangan beberapa hal. Tapi tidak apa, toh sekarang aku bisa
membuat mereka kapan saja aku mau.
“Bee … Nar !” kataku dengan bangga, menunjukkan hasil gambarku kepada wanita putih,
wanita paus dan laki-laki itu.
Mereka bertepuk tangan, memujiku, aku sangat senang. Mereka juga memberiku hadiah.
Lihat kan Do, aku tidak pernah kehilangan Nar dan Bee.

oO0 ~ 0Oo

Hingga suatu pagi aku terbangun, aku sepertinya baru saja bermimpi. Do menangis, tapi
tersenyum, dia cuma memelukku dan berkata.
“Selamat tinggal, Audrey”
Aku terbangun dengan sisa air mata dipipiku. Aku lantas mencari-cari. Tapi aku lupa, apa
yang harus kucari. Aku mencari keseluruh sudut kamarku. Dibawah lemari, dibawah ranjang
tapi tidak menemukan apa-apa.
Yang ada cuma seorang gadis, yang balik menatapku ketika aku menatapnya. Seorang gadis
remaja cantik berkulit pucat, berambut hitam panjang. Aku sepertinya mengenalnya, tapi
entah kapan dan dimana.
Entah kenapa aku jadi ingin menangis. Hiks .. hiks … aku tiba-tiba merasa kesepian.
Lalu pintu kamarku terbuka, seorang wanita masuk kedalam kamarku. Aku dulu
mengenalnya sebagai si wanita paus. Tapi kini aku mengenalnya sebagai orang lain.
“Mama …”
( Label: ) Read more
0 komentar

DUNIA KAMI


Sekarang aku berada dirumah wanita putih, rumahnya juga berwarna putih. Aku membawa
serta bilikku, Do, Nar dan Bee, dan yang paling penting adalah gedungku.
Aku tadinya tidak mau pergi, karena kalau aku pergi gedungku akan hancur. Aku menangis,
menjerit, tapi wanita putih itu memberiku banyak coklat dan permen. Katanya dirumahnya
masih banyak lagi, tak apalah, toh gedungku sudah sering hancur. Bee senang sekali kalau
melihat gedungku hancur.
Ada beberapa anak seumurku disitu. Mereka juga punya bilik masing-masing. Mereka juga
membawa gedung mereka sendiri.
Pertama-tama aku masih sering melihat si wanita paus, tapi belakangan ini aku jarang
melihatnya. Dia dan laki-laki itu hanya datang sekali waktu. Aku tidak ambil pusing, wanita
putih ini lebih baik dari mereka. Wanita putih ini sering memberiku permen dan coklat. Aku
juga lebih mengerti ucapannya, karena dia tidak bicara dengan bahasa paus.
Dia sering datang dan menunjukkan gambar-gambar binatang.
“Paus …” aku menunjuk kelembar buku itu, ketika halamannya menunjukkan seekor paus.
Wanita putih itu senang sekali. Dia memujiku dan memberiku hadiah lagi.
Aku ingat dulu sekali si wanita paus pernah mengatakannya padaku, ketika ada banyak paus
dikotak cahaya. Dia berkata kalau manusia tidak mengerti bahasa paus.
Gedungku hampir selesai, Bee sudah jarang mengganguku. Dia kelihatan sebal tidak bisa
mengolokku. Tapi entah mengapa rasanya akhir-akhir ini aku sudah tidak begitu berminat
menyelesaikan gedung ini.

oO0 ~ 0Oo

Hari itu wanita paus dan si laki-laki datang. Aku berada didalam bilik ketika Do
memberitahuku.
“Hei .. wanita dan laki-laki paus datang!”
Nar dan Bee sedang tidur siang, jadi mereka tidak melihat. Wanita dan laki-laki itu datang
membawa banyak hadiah, mereka juga tidak bicara dengan bahasa paus.
Aku sedang membangun gedungku, jadi tidak begitu mempedulikan mereka.
“Audrey .. mau buah ?”

Aku tidak begitu mempedulikannya, karena gedungku hampir selesai. Tapi Do bertingkah
lagi.
“Hei .. aku mau apel! Beri aku apel!”
Ah, mengangguku saja. Terpaksa aku meninggalkan gedungku sebentar, dan mengambil
buah untuk Do.
“Apel ..” kataku, wanita itu tersenyum lalu memberiku sebutir apel.
Tak lama wanita putih datang, mereka berbincang sebentar. Aku dan Do makan apel dengan
lahap, Nar dan Bee masih tertidur jadi mereka tidak kubagi.
“Audrey .. lihat, gambar .. gambar ..” si wanita putih menunjukkan selembar kertas putih
dan beberapa benda warna-warni. Aku tidak mengerti maksudnya.
“Kurasa dia ingin kita melakukan sesuatu” Do berkata tidak yakin.
Wanita putih itu mulai mencorat-coret di kertas, aku sedikit tertarik.
“Audrey .. gambar, disini ….ayo” lalu wanita itu memberiku benda warna-warni itu.
“Apa yang kau lakukan?” Do bertanya. Tidak tahu jawabku, sepertinya seru. Aku mulai
menggores, ah rupanya begitu cara kerjanya. Kau menggores sesuatu, maka kertas putih itu
akan menjadi berwarna-warni.
“Paus …” Lihat! Lihat! Aku menunjuk kekertas itu, aku membuat paus.
Si wanita paus dan laki-laki itu senang sekali, si wanita menangis tersedu-sedu. aku heran
mengapa mereka begitu emosional. Ah tapi aku tidak peduli, aku kembali ke bilikku dan
segera melupakan gedungku. Aku telah menemukan mainan baru.

bersambung ....
( Label: ) Read more
0 komentar

DUNIA KAMI

Gedungku semakin tinggi, tinggal beberapa balok lagi untuk mencapai titik tertinggi.
“Hei lihat laki-laki itu datang lagi … Oh! kali ini dia membawa seorang wanita” Do
melongokkan kepalanya keluar dari bilik, ekornya bergoyang-goyang lucu.
“Ayo lihat sini! Lihat!”
Sebentar Do, gedungku hampir selesai. Jangan ganggu aku dulu.

“Benarkan kataku, akan ada seorang wanita lagi yang akan datang menganggumu!” Nar ikut
melongok, membuatku jadi ingin tahu juga. Akhirnya aku tergoda untuk melongok keluar
bilik. Dipintu ada dua orang. Aku sering melihat laki-laki itu, dia pulang dan pergi dari waktukewaktu.
Tapi wanita berbaju panjang putih itu baru pertama kali kulihat, kurasa Nar benar.
Si wanita pauslah yang mengundang wanita itu datang kemari.
“Kau tidak akan menyelesaikan gedungmu lagi .. ha ..ha..ha” Bee terbahak-bahak.
Diam Bee! Jangan mengolokku lagi. Hiks .. hiks … Aku benci Bee! Aku benci wanita berbaju
putih itu!
Aku berusaha tidak ambil pusing, dan kembali membangun gedungku. Tapi tidak beberapa
lama, bilikku hilang. Aku juga tidak bisa menemukan Do, Nar dan Bee. Walaupun aku benci
Bee, tapi aku sayang padanya. Lalu ada cahaya terang dimataku, aku bisa melihat wajah si
wanita putih dari dekat, dia mengacungkan sebuah benda bercahaya kemataku.
Mereka bertiga bicara menggunakan bahasa paus. Aku ingin kembali ke bilikku, aku berlari.
Tapi si wanita putih menahan lenganku. Aku meronta, aku ingin bertemu Do, Nar dan Bee.
Aku masih harus membangun gedungku.
Tiba-tiba muncul beberapa butir permen. Wanita putih itu menyodorkan permen. Dia
tersenyum, aku tahu itu. Apakah ini untukku? Dia mengangguk.
Aku lupa pada sesuatu yang kupikir penting, permen itulah penyebabnya. Wanita itu
membuka sebutir permen lalu memakannya. Dia memberi satu ke sang laki-laki dan satu lagi
untuk wanita paus. Mereka lantas memakannya dengan riang gembira.
Aku harus ingat sesuatu itu, apa ya?
Wanita putih itu membuka sebungkus permen lalu menyodorkannya didepan mulutku, aku
mencoba memakannya. Rasanya biasa saja, tapi mengapa mereka kelihatan riang gembira
ketika memakannya?
Ah, aku ingat! Mengapa aku melupakan sesuatu yang begitu penting, Do, Nar dan Bee!
Aku menangis .. aku ingin bertemu bereka.
“Do ….”
Aku melihat mereka terkejut, lalu memandang satu sama lain. Si wanita paus, menangis
hebat tapi kelihatannya dia senang. Mereka berbicara satu sama lain sebentar.
“Ini … Do … lihat .. itu Nar … itu Bee!” si wanita putih bicara meraih dan menyodorkan
sebuah boneka kecil. Sebuah boneka bebek. Bukan, itu bukan Do!
Dia melepaskanku. Aku berlari, mencari-cari bilikku.
“Sini! Kesini!” Ah, itu Nar .. dia melambai-lambai dari dalam bilikku. Aku telah menemukan
bilikku kembali.

Kalian kemana saja!
“Maaf, kami takut pada wanita putih itu .. kami terpaksa sembunyi” Do dan Bee juga ada
didalam bilik itu. Aku tertawa riang lalu kembali membangun gedungku yang belum selesai.

bersambung .....
( Label: ) Read more
0 komentar

DUNIA KAMI


Wanita itu terus-menerus membuka mulutnya, aku tahu itu. Aku tidak bisa mengikuti
ucapannya, mungkin dia bicara pada frekuensi rendah seperti paus, sehingga manusia tidak
bisa mendengarnya. aku kembali ke bilikku dan kembali berbincang dengan Do.
Do, bebek putih berbaju dan bertopi pelaut berwarna biru kembali tertawa terbahak-bahak.
Dia mengerjap-ngerjapkan matanya, suaranya seperti bebek.
“Wanita itu menangis lagi” Katanya.
Wanita yang mana?
“Wanita yang ada disampingmu” Katanya lagi.
Aku tidak mengerti ucapannya, apakah maksudnya si wanita paus? Tapi kini aku berada
didalam bilik, aku tidak bisa melihatnya lagi.
“Dia akan mengundang seorang wanita lagi, aku dengar tadi dia bicara dengan benda kecil
ditelinganya” Nar, seorang bocah berambut kuning berbaju oranye ikut bicara.
Aku tidak mau ambil pusing, itu bukan urusanku. Aku masih harus membangun gedungku.
Gedungku sudah hampir selesai.
“Sudahlah, kau tidak akan bisa menyelesaikan gedung itu .. dari dulu juga begitu!” Bee, si
robot perubah bentuk berwarna kuning lagi-lagi bicara sarkasme. Aku benci Bee, dia selalu
merendahkanku.
Hiks… hiks … membuatku ingin menangis saja. Bee bodoh!
Aku keluar bilik, lalu menjerit, menangis. Aku benci Bee! Dia selalu berkata buruk, aku pasti
akan menyelesaikan gedungku, aku akan membangun gedung tinggi. Wanita paus itu datang
dan meraih kepalaku, benar kata Do. Dia juga menangis, terkadang aku mendengar dan
mengerti ucapannya, ketika dia tidak bicara dalam bahasa paus. Tapi lebih sering aku tidak
mendengarnya.


bersambung.......
( Label: ) Read more
0 komentar

Jenis Masakan Jepang


Onigiri
Onigiri adalah nama Jepang untuk makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segi tiga, bulat, atau seperti karung beras. Dikenal juga dengan nama lain Omusubi, istilah yang kabarnya dulu digunakan kalangan wanita di istana kaisar untuk menyebut Onigiri. Onigiri dimakan dengan tangan, tidak memakai sumpit.

Di Indonesia, Onigiri bisa dijumpai di bagian makanan Jepang toko swalayan terkemuka dan di restoran yang menyediakan makanan Jepang. Di negeri Tiongkok, Onigiri dikenal dengan nama fàntuán



Sushi
Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.

Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi (酸し). Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji 鮓 merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō (魚醤) yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi atau ampas sake. Penulisan sushi menggunakan huruf kanji 寿司 yang dimulai pada zaman Edo periode pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).


Ochazuke
Ochazuke atau chazuke adalah nama makanan Jepang atau cara makan berupa nasi putih dengan lauk sekadarnya yang dituangi air teh hijau, dashi atau air panas. Yūzuke adalah sebutan lain untuk nasi yang dituangi air panas.

Lauk diletakkan di atas nasi sebelum dituangi air teh (teh hijau atau hōjicha), dashi atau air panas. Lauk yang digunakan misalnya umeboshi, tsukemono, shiozake, nori, tsukudani, shiokara, wasabi, tarako (mentaiko).

Ochazuke merupakan makanan pengisi perut misalnya di antara dua waktu makan atau sewaktu masih lapar sebelum tidur. Di rumah makan tradisional atau di pemandian air panas, tamu sering ditawari ochazuke untuk menetralkan rasa pada mulut sehabis menikmati makanan mewah yang enak-enak.


Donburi
Donburi adalah makanan Jepang berupa nasi putih dengan berbagai macam lauk di atasnya seperti ikan, daging dan sayur-sayuran berkuah yang dihidangkan di dalam mangkuk besar yang juga disebut donburi. Kuah untuk donburi bergantung pada jenis makanan, tapi pada umumnya berupa dashi dicampur kecap asin dan mirin.


Mochi
Mochi adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang. Namun demikian, jenis kue ini dijual dan dapat diperoleh di toko-toko kue di sepanjang tahun.



Dango
Dango adalah kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Adonan dango dibuat dari tepung beras yang diulen dengan air atau air panas. Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4, atau 5 butir dango yang ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu. Jumlah butiran dango dalam satu tusuk bergantung pada daerahnya di Jepang.

Dango yang rasanya manis dibuat dengan menambahkan gula ke dalam adonan, sedangkan dango yang tidak manis dicelupkan ke dalam saus. Dango juga bisa dimakan dengan taburan bubuk kacang kedelai (kinako), dimasukkan ke dalam mitsumame (agar-agar yang dimakan bersama aneka buah kaleng) atau selai kacang merah yang diencerkan dengan air. Selain dari tepung beras, dango juga bisa dibuat dari tepung terigu atau tepung millet.


Sashimi
Sashimi adalah makanan Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi.

Makanan laut segar seperti ikan, kerang, dan udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang mudah dimakan, sedang udang berukuran kecil ada yang hanya dikupas kulit dan dibuang kepalanya saja.

Tsuma adalah sebutan untuk bahan makanan penyerta yang bisa berupa lobak yang dipotong panjang-panjang dengan ukuran sangat halus, daun berwarna hijau yang disebut Oba (Aojizo), atau rumput laut seperti Wakame dan Tosakanori.

Sashimi juga berarti menikmati sesuatu dalam keadaan mentah, mulai dari potongan mentah daging Kuda (Basashi), daging ayam (Torisashi), hati ayam atau hati sapi, sampai pada potongan Konnyaku dan kembang tahu yang disebut Yuba.

Di daerah Kansai, sashimi lebih dikenal dengan sebutan O-tsukuri.


Nabe
Nabe adalah jenis masakan Jepang yang dimasak dan dihidangkan di dalam panci besar. Dalam bahasa Jepang, nabe berarti panci. Panci diletakkan di atas kompor kecil atau plat pemanas yang ada di atas meja. Sambil dimasak menggunakan panci atau wadah dari keramik bernama donabe, dan makanan dihidangkan di atas meja makan langsung bersama pancinya.

Masakan nabe termasuk jenis masakan steamboat yang dihidangkan untuk beberapa orang sekaligus yang duduk mengelilingi panci berisi hidangan utama. Makanan diambil sendiri dari panci oleh orang ingin memakannya, dan dipindahkan ke mangkuk milik sendiri sebelum dimakan. Selain disebut Naberyōri, makanan jenis ini juga disebut Nabemono. Makanan ini populer sebagai makanan musim dingin di Jepang.

Sebelum zaman Edo, orang Jepang memiliki budaya makan "satu orang satu nampan". Pada waktu itu, masakan nabe dihidangkan untuk satu atau dua orang. Pada zaman Meiji, masakan nabe menjadi begitu populer, terutama masakan nabe daging sapi yang disebut gyūnabe.Onigiri
Onigiri adalah nama Jepang untuk makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segi tiga, bulat, atau seperti karung beras. Dikenal juga dengan nama lain Omusubi, istilah yang kabarnya dulu digunakan kalangan wanita di istana kaisar untuk menyebut Onigiri. Onigiri dimakan dengan tangan, tidak memakai sumpit.

Di Indonesia, Onigiri bisa dijumpai di bagian makanan Jepang toko swalayan terkemuka dan di restoran yang menyediakan makanan Jepang. Di negeri Tiongkok, Onigiri dikenal dengan nama fàntuán



Sushi
Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.

Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi (酸し). Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji 鮓 merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō (魚醤) yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi atau ampas sake. Penulisan sushi menggunakan huruf kanji 寿司 yang dimulai pada zaman Edo periode pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).


Ochazuke
Ochazuke atau chazuke adalah nama makanan Jepang atau cara makan berupa nasi putih dengan lauk sekadarnya yang dituangi air teh hijau, dashi atau air panas. Yūzuke adalah sebutan lain untuk nasi yang dituangi air panas.

Lauk diletakkan di atas nasi sebelum dituangi air teh (teh hijau atau hōjicha), dashi atau air panas. Lauk yang digunakan misalnya umeboshi, tsukemono, shiozake, nori, tsukudani, shiokara, wasabi, tarako (mentaiko).

Ochazuke merupakan makanan pengisi perut misalnya di antara dua waktu makan atau sewaktu masih lapar sebelum tidur. Di rumah makan tradisional atau di pemandian air panas, tamu sering ditawari ochazuke untuk menetralkan rasa pada mulut sehabis menikmati makanan mewah yang enak-enak.


Donburi
Donburi adalah makanan Jepang berupa nasi putih dengan berbagai macam lauk di atasnya seperti ikan, daging dan sayur-sayuran berkuah yang dihidangkan di dalam mangkuk besar yang juga disebut donburi. Kuah untuk donburi bergantung pada jenis makanan, tapi pada umumnya berupa dashi dicampur kecap asin dan mirin.


Mochi
Mochi adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang. Namun demikian, jenis kue ini dijual dan dapat diperoleh di toko-toko kue di sepanjang tahun.



Dango
Dango adalah kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, dan dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Adonan dango dibuat dari tepung beras yang diulen dengan air atau air panas. Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4, atau 5 butir dango yang ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu. Jumlah butiran dango dalam satu tusuk bergantung pada daerahnya di Jepang.

Dango yang rasanya manis dibuat dengan menambahkan gula ke dalam adonan, sedangkan dango yang tidak manis dicelupkan ke dalam saus. Dango juga bisa dimakan dengan taburan bubuk kacang kedelai (kinako), dimasukkan ke dalam mitsumame (agar-agar yang dimakan bersama aneka buah kaleng) atau selai kacang merah yang diencerkan dengan air. Selain dari tepung beras, dango juga bisa dibuat dari tepung terigu atau tepung millet.


Sashimi
Sashimi adalah makanan Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi.

Makanan laut segar seperti ikan, kerang, dan udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang mudah dimakan, sedang udang berukuran kecil ada yang hanya dikupas kulit dan dibuang kepalanya saja.

Tsuma adalah sebutan untuk bahan makanan penyerta yang bisa berupa lobak yang dipotong panjang-panjang dengan ukuran sangat halus, daun berwarna hijau yang disebut Oba (Aojizo), atau rumput laut seperti Wakame dan Tosakanori.

Sashimi juga berarti menikmati sesuatu dalam keadaan mentah, mulai dari potongan mentah daging Kuda (Basashi), daging ayam (Torisashi), hati ayam atau hati sapi, sampai pada potongan Konnyaku dan kembang tahu yang disebut Yuba.

Di daerah Kansai, sashimi lebih dikenal dengan sebutan O-tsukuri.


Nabe
Nabe adalah jenis masakan Jepang yang dimasak dan dihidangkan di dalam panci besar. Dalam bahasa Jepang, nabe berarti panci. Panci diletakkan di atas kompor kecil atau plat pemanas yang ada di atas meja. Sambil dimasak menggunakan panci atau wadah dari keramik bernama donabe, dan makanan dihidangkan di atas meja makan langsung bersama pancinya.

Masakan nabe termasuk jenis masakan steamboat yang dihidangkan untuk beberapa orang sekaligus yang duduk mengelilingi panci berisi hidangan utama. Makanan diambil sendiri dari panci oleh orang ingin memakannya, dan dipindahkan ke mangkuk milik sendiri sebelum dimakan. Selain disebut Naberyōri, makanan jenis ini juga disebut Nabemono. Makanan ini populer sebagai makanan musim dingin di Jepang.

Sebelum zaman Edo, orang Jepang memiliki budaya makan "satu orang satu nampan". Pada waktu itu, masakan nabe dihidangkan untuk satu atau dua orang. Pada zaman Meiji, masakan nabe menjadi begitu populer, terutama masakan nabe daging sapi yang disebut gyūnabe.
( Label: ) Read more
0 komentar

Cinta Nggak Segampang Matematika




Kalau saja hidup ini segampang matematika, mungkin nggak banyak orang yang akan terluka. Sepintas lalu kayaknya kalimat ini pasti adanya cuma di sinetron, tapi percaya deh kalimat ini memang terbukti kebenarannya. Mungkin kamu bakal protes jika matematika –yang konon bisa bikin rambut lurus jigrak-jigrak tanpa direbonding atau pake shampoo itu- menurutku “enggak susah”. Asalkan kita tahu rumus yang tepat, sebenarnya soal-soal matematika tidak sengeri yang kita kira. Nah, bedanya dengan kehidupan kita : nggak ada rumus yang pasti tentang bagaimana cara membuat orang senang, alih-alih yang kita perbuat malah membuat orang bereaksi sebaliknya. Seperti kata pepatah, “Dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu” – sebenarnya kita toh benar-benar nggak tahu apa yang ada di dalam pikiran orang lain. Coba diingat-ingat, pasti banyak kan dari kita pernah merasakan salah tingkah dan kebingungan menghadapi bermacam-macam polah tingkah orang lain? Rasanya badan jadi kaku dan dingin kaya diguyur air es dari langit. Kita merutuk dalam hati, andaikan ada rumus praktis (namun sayang, hidup bukanlah UMPTN) untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain. Bahkan aku yang kuliah di jurusan psikologi –dan sebagian besar orang lantas berpikir bahwa dengan itu aku bisa meramal kepribadian orang lain hanya berdasarkan pandangan pertama saja– kadang-kadang tetap mengalami dilema dalam hubungan interpersonal. Duh…!
Jadi, matematika mungkin masih lebih gampang. Tapi kamu masih saja boleh nggak sepakat, lho!
Kadang ini nggak ada hubungannya dengan jenis kelamin, namun tetap saja aku merasa bahwa diriku lebih rasional dalam memandang hidup dibandingkan dengan orang-orang lain. Bahkan memandang cinta sekalipun. Boleh jadi teman-temanku mengira aku adalah orang yang memandang cinta dengan sinis; meskipun nggak benar seperti itu. Ada temenku yang bilang, “Udah dirasain aja apa susahnya sih? Daripada dipikir melulu”. Tapi aku tetep aja keukeuh untuk berpikir beberapa kali lagi, agar bisa
jatuh cinta pada orang yang tepat. Karena aku yakin bahwa jika kita jatuh cinta cuma bermodalkan perasaan dan hawa nafsu, kalau terjadi sesuatu yang buruk, rasanya pasti kaya kebanting ke lantai. Sakit.
Aku punya seorang teman yang kayaknya jatuh cinta itu nggak ada bedanya sama memancing ikan. Nyaris nggak pilih-pilih. Asalkan umpan disambut, ditarik deh pancingnya. Tapi ya karena tak pernah berpikir panjang, akhirnya sering hubungannya nggak pernah langgeng. Ia jadian sebanyak ia putus hubungan. Merana sekali tampaknya. Di mata temen-temen lainnya, ia juga sudah dipandang sebelah mata. Habisnya kok kesannya “gampangan” banget gitu lho. Dan entah akhir-akhir ini ia selalu tampak sendirian. Entah karena mungkin kepercayaan diri dia mulai rapuh atau bisa juga tobat. Semoga aja karena alasan yang terakhir tadi deh.
Bukan berarti aku nggak pernah jatuh cinta. Dulu aku pernah jatuh cinta ketika masih SMP. Aku inget banget waktu itu pas lebaran. Saat itu aku mengirim kartu lebaran bermerek Harvest yang bergambar cewek-cowok dewasa persis kaya ilustrasi di majalah-majalah remaja waktu itu. Mana kalimatnya romantis lagi.
Akhirnya sewaktu hari pertama sekolah setelah liburan panjang lebaran. Aku bertemu dia. Wajahnya sudah merah saat melihatku. Temen-temen se-gank-nya sudah bersorak-sorak. Aku merasa aneh. Ada apa, ya? Ada yang kelepasan bilang, “Kamu suka sama si X, ya Lang?”
Pucet deh mukaku. Kok semua pada tahu ya?
Tanggapan si dia-yang-kucinta itu pun tampak dingin dan semakin menjauhiku. Padahal dulu pernah deket banget. Tapi ya mau bagaimana lagi, memang sudah resiko. Beberapa hari kemudian setelah kejadian itu aku menyesal, kenapa juga kirim kartu lebaran yang bergambar seperti itu tanpa pikir panjang. Padahal aku sebenernya cuma nulis “Mohon Maaf lahir Batin” doang. Nggak ada embel-embel “I Love you” sama sekali. Tapi mungkin memang kalimat-kalimat yang tercetak di kartu lebaran itu memang sudah sedemikian gamblangnya menerangkan maksudku. Jadi deh, ditolak sebelum ngomong langsung. Kayaknya kejadian gini cuma dialami oleh aku deh. Makanya pengalaman itu menjadi pegangan bagi aku untuk lebih bijaksana dalam memandang kehidupan ini.
Bagiku, cinta itu memang misterius –dan mungkin selamanya akan seperti itu. Kadang-kadang aku nggak pernah menemukan alasan logis kenapa jatuh cinta bisa mengubah sikap orang seratus delapan puluh derajat. Aku kenal seseorang yang sangat realistis tetapi tiba-tiba menjadi begitu melankolis ketika jatuh cinta, memandang senja dengan tatapan rindu, tersenyam-senyum sendiri dalam perjalanan, dan rajin menyambangi kios bunga. Suatu kali dia mengeluh kepadaku bahwa pacarnya sangat cuek kepadanya. Tetapi buru-buru ia membuat pemakluman “Tapi nggak apa-apa, orang pisces kan emang biasanya gitu, kan?” Duh.., saya jadi khawatir kok bisa-bisanya orang serealistis dia bisa menghubung-hubungkan antara sifat dengan zodiak?
Jika disuruh memilih, mungkin aku lebih suka hubungan pertemanan ketimbang percintaan –meski aku tahu bahwa suatu saat akupun pasti akan jatuh cinta (lagi). Kedengarannya klise, ya? Tapi aku punya alasanku sendiri kok! Sebenarnya ada perbedaan mendasar antara hubungan percintaan dengan hubungan pertemanan. Percintaan itu dilandasi oleh rasa posesif (rasa ingin memiliki), sedangkan hubungan pertemanan didasari atas rasa saling percaya. Kamu boleh-boleh aja protes bahwa hubungan antar kekasih dilandasi atas rasa saling percaya. Tapi pasti kamu akan kesulitan untuk menerangkan dari mana datangnya rasa cemburu. Perasaan posesif itu yang kemudian melahirkan ritual wakuncar (waktu kunjung pacar) saban malam minggu. Coba deh, kamu pasti akan dicemberutin sama pacar kamu kalau malam minggu nggak “ronda” ke rumahnya. Rasa posesif yang berlebihan juga lah yang menjadi penyebab hubungan cinta jarak jauh akhirnya nggak berhasil. Bawaannya curiga dan cemburu melulu. Selalu aja bertanya, “Kamu lagi nggak sama siapa-siapa kan di sana?”
Coba sekarang bandingkan dengan hubungan teman. Kita kan nggak bisa protes bila sahabat kita memiliki sahabat lain selain kita? Itu hak-hak dia dong punya sahabat lain selain kita. Hubungan pertemanan juga menghasilkan sebuah ikatan unik yang menyebabkan kita bisa mengobrol akrab dengan teman kita yang mungkin sudah lama nggak kita jumpai. Pokoknya yambung aja gitu. Nggak ada sama sekali perasaan cemburu. Mungkin ada sedikit perasaan dongkol, namun tetap nggak menjadikan kamu memutuskan hubungan dengannya sebagai seorang teman, bukan?
Kalau dengan pacar, jarang ketemuan, bisa-bisa dieleminasi deh!
Jadi, nggak salah bukan bila aku akhirnya lebih merasa hubungan antar teman lebih berharga daripada hubungan dengan kekasih. Banyak orang-orang spesial yang kujadikan sahabat, karena semata-mata aku meletakkan posisi sahabat lebih tinggi daripada kekasih.
So.., jika suatu kali kamu menyatakan perasaanmu kepada orang lain, dan ditanggapi dengan jawaban “Lebih baik kita jadi teman saja, ya?”, seharusnya kamu malah merasa lebih terhormat, dong.
Aku sedang sibuk menyelidiki misteri tentang cinta (kayak judul lagu, ya?). Cinta itu sebenernya nggak pernah memberi lebih. Bahkan nggak jarang cinta merenggut apa yang kita punyai : waktu, tenaga, pikiran, uang, dan masih banyak lagi. Tetapi cinta membuat hidup kita lebih berharga. Sedikit yang diberikan oleh orang yang kita cintai terasa berharga. Kekasih kita menjadi sedemikian cantiknya, hingga Dian Satro pun lewat. Orang lain akan menganggap kita gila. Kok bisa ya, cuma dibelikan semangkuk bakso saja senengnya selangit? Tapi orang yang kasmaran itu pasti menganggap cinta itu enak gila…
Dalam operasi matematika, cinta itu adalah hubungan perkalian. Ahli-ahli kimia bilang cinta itu adalah katalisator. Dengan satu ucapan yang menghibur dari orang yang kita cintai, hati kita bisa melambung hingga ke negeri antah-berantah. Tetapi satu bentuk kekecewaan yang dilakukan oleh orang yang kita cintai pada kita, duh sakitnya pasti akan membekas sampai lama. Kita bisa jadi sangat terhibur karena cinta, namun sebaliknya bisa juga menjadi sangat tersakiti oleh cinta. Aku beberapa kali menemui orang-orang yang mengalami trauma dalam cinta dan berjanji tidak akan pernah jatuh cinta lagi. Menyedihkan sekali, bukan? Aku hanya bisa mengatakan, tanpa cinta pun hidup kita sudah membingungkan. Ini juga didukung oleh Hukum Termodinamika II, yang berbunyi entropi selalu positif, yang artinya : alam termasuk manusia akan cenderung menuju ke arah ketidakaturan. So, sebenarnya tidak ada masalah dalam hidup, asalkan kita bisa mengendalikannya. Cinta nggak pernah bersalah kok! Baik-buruknya kualitas cinta itu tergantung pada kita, gimana cara kita menjalaninya. Pengalaman dan kegagalan yang dulu kan bisa menjadi cermin bagi kita agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Bagaimanapun juga, yang memisahkan antara kegagalan dan kesuksesan adalah usaha. Yah, tapi kita memang harus memulainya. Dan untuk itu modalnya cuma satu. Nyali. Nah, apakah kamu punya?
Apabila kita bertaruh untuk merasakan cinta dalam hidup kita, menurutku pilihan untuk mencoba jatuh cinta lagi tidaklah terlalu buruk.
Beruntung aku adalah seorang penulis sekaligus orang yang mengenyam pendidikan psikologi. Itu adalah tiket bagi orang-orang untuk curhat kepadaku. Asyik sekali mengetahui dan belajar dari pengalaman orang lain tanpa harus mencari apalagi membayar. Bukan hanya satu-dua orang saja yang bercerita tentang pengalaman cintanya lho. Meskipun kadang aku nggak benar-benar bisa menyelesaikan masalah dan bahkan merasakan perasaan mereka –karena bagaimanapun juga aku bukan orang yang benar-benar mengalami kejadian yang sama– tetapi dengan menjadi pendengar pun sudah cukup bagi mereka. Beberapa kali aku malah berbuat terlalu jauh dalam hubungan percintaan orang lain. Seperti misalnya, aku terlibat di tengah hubungan cinta yang unik antara perempuan Indonesia dengan lelaki asing. Hubungan mereka bertambah menarik karena umur perempuan tersebut lebih tua delapan tahun daripada yang laki-laki. Nggak tahu kenapa aku kemudian mereka anggap sebagai mak comblang, hanya karena memperkenalkan mereka berdua. Sering aku diajak ngobrol sembari ditraktir di rumah makan mewah. Hampir setiap kali diajak, aku yang memang hobi banget makan nggak pernah bisa nolak. Mungkin ini ya enaknya jadi mak comblang….
Meskipun hingga saat ini aku secara pribadi nggak begitu sepakat dengan pacaran –terutama cara pacaran remaja akhir-akhir ini yang kayaknya makin syuerem deh.., tetapi aku sama sekali nggak menentang cinta. Malah pekerjaanku sebagai penulis sangat terbantu karena cinta. Dulu ketika aku masih belum memahami apa itu cinta, tulisanku terasa kering, datar, dan tanpa emosi. Di satu sisi aku melecehkan cerita-cerita yang menjual cinta-cinta gombal, tetapi di sisi lain aku mengakui kekurangan tulisanku terdapat dalam cerita-cerita seperti itu. Makanya, setiap kali pergi ke taman bacaan kemudian aku selalu menyempatkan mencomot novel-novel Harlequim atau TeenLit (bahkan ChickLit) di antara novel-novel science-fiction karya Michel Critchon atau novel misteri Agatha Christie yang biasa kubaca. Pertama-tama ada perasaan enggan dan sedikit jijik, tentu. Tetapi aku merasa bahwa perasaan seperti ini lumrah jika ingin mempelajari sesuatu yang baru sekaligus beda dari keseharian kita.
Hasilnya, aku semakin memahami cinta. Cinta bagiku itu ibarat vitamin C. Bikin semangat dan memandang hidup jauh lebih baik. Cinta melahirkan sentuhan emosi yang
bertingkat-tingkat pada simbol-simbol tertentu (contoh: bunga, warna pink, dll) –sesuatu yang dulu tidak kupahami (ingat pengalamanku tentang Kartu Ucapan Harvest, kan?). Mengarang bagiku sekarang tak ubahnya seperti menulis surat cinta yang penuh dengan bahasa yang terpilih sekaligus menggigit. Ada perubahan dalam bagaimana cara memandang sesuatu hal dan juga bagaimana cara menimbulkan kesan dari ragam pilihan bahasa yang dipilih. Secara otomatis, dengan cinta, aku merasa bahwa hidupku menjadi makin kaya dan semakin bersemangat untuk menulis lebih banyak hal lagi. Bener deh kata Mas Guruh Soekarno Putra : Mahadaya Cinta!! Rugi kalau nggak pernah jatuh cinta!
Seperti dalam sebuah lirik sebuah lagu “love doesn’t have to hurt”: cinta nggak boleh saling menyakiti, menekan, apalagi memaksa. Ini berlaku untuk kedua belah pihak lho. Kamu nggak boleh menuntut orang yang kau cintai untuk memperhatikanmu terus-terusan, di lain pihak kamu juga nggak boleh menuntut dirimu untuk terus-terusan memaklumi orang yang kau cintai jika ia berkali-kali melakukan kesalahan yang sama. Cinta itu tetep ada batasnya. Kadang-kadang sebuah hubungan akan lebih baik jadinya apabila kita nggak berhubungan.
Bisa jadi hingga akhir orang tidak akan pernah tahu misteri cinta. Mungkin pada saat rumus-rumus matematika telah terungkap semuanya, cinta masih berenang-renang dengan anggunnya di area ketidaktahuan dalam pikiran manusia dan orang-orang masih ramai membicarakannya. Namun mungkin itu lebih baik. Karena orang-orang akan selalu penasaran, bertanya, mencari, dan merasakan cinta. Cinta memang mungkin selamanya nggak akan lebih gampang daripada matematika. Tetapi bila kita bisa memperlakukan dengan bijaksana, cinta pasti akan jauh lebih menyenangkan ketimbang matematika. Kamu sepakat?

----oo----


( Label: ) Read more
0 komentar

Empati dan Perilaku Prososial

EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL

Fulan adalah seorang mahasiswa yang kini menghadapi masalah yang cukup
rumit. Kini ia akan menghadapi ujian semester yang mengharuskan uang SPP
dilunasi terlebih dahulu. Sementara itu di saat yang sama Ibunya yang selama ini
membiayai kuliahnya sedang terbaring lemas di rumah dan sudah seminggu ini tidak
pergi ke pasar untuk berjualan keperluan rumah tangga. Sedang ke 2 adiknya
membutuhkan perhatiannya untuk tetap semangat pergi ke sekolah. Kini setiap hari ia
harus membantu menyiapkan bekal makanan untuk adiknya dan merawat ibunya,
baru ia berangkat ke kampus dengan sepeda gunungnya. Ia harus tetap kuliah karena
itu satu-satunya pesan almarhum ayahnya sebelum meninggal. Meski ia harus
bekerja paruh waktu untuk membiayai kuliah, ia tetap memiliki komitmen dengan
tugas-tugas kuliah dan pesan keluarganya dengan satu harapan mampu mengangkat
kehidupan keluarganya menjadi lebih baik. Apa yang kamu rasakan…….?!

Pengertian Empati
Dalam kehidupan ini banyak peristiwa yang lepas dari pandangan kita yang
sejatinya bisa memberikan banyak pelajaran bagi hidup kita. Peristiwa yang
mengharukan maupun membahagiakan tetap memiliki arti. Kemampuan kita untuk
memahami dan mengalami suatu perasaan positif dan negatif akan membantu kita
memahami makna kehidupan yang sebenarnya. Kemampuan ini sering disebut
sebagai atribut empati.
Empati merupakan bagian penting social competency (kemampuan sosial).
Empati juga merupakan salah satu dari unsur-unsur kecerdasan sosial. Ia terinci dan
berhubungan erat dengan komponen-komponen lain, seperti empati dasar,
penyelarasan, ketepatan empatik dan pengertian sosial. Empati dasar yakni memiliki
perasaan dengan orang lain atau merasakan isyarat-isyarat emosi non verbal.
Penyelarasan yakni mendengarkan dengan penuh reseptivitas, menyelaraskan diri
pada seseorang. Ketepatan empatik yakni memahami pikiran, perasaan dan maksud
orang lain dan pengertian sosial yakni mengetahui bagiamana dunia sosial bekerja
(Goleman, Daniel, 2007 :114)
Sementara itu, secara sederhana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau
mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan
orang atau kelompok lain. Empati adalah kemampuan seseorang dalam ikut
merasakan atau menghayati perasaan dan pengalaman orang lain. Seseorang tersebut
tidak hanyut dalam suasana orang lain, tetapi memahami apa yang dirasakan orang
lain itu.
Secara lebih luas empati diartikan sebagai ketrampilan sosial tidak sekedar
ikut merasakan pengalaman orang lain (vicarious affect response), tetapi juga mampu
melakukan respon kepedulian (concern) terhadap perasaan dan perilaku orang
tersebut. Tidak heran jika latihan memberikan sesuatu atau bersedekah, selain
merupakan sarana beribadah, juga bisa melatih empati anak pada orang lain yang
memunculkan sifat berderma (filantropi) (Frieda Mangunsong, 2010).
Dengan demikian penekanan empati tersebut menyatakan bahwa kemampuan
menyelami perasaan orang lain tersebut tidak membuat kita tenggalam dan larut
dalam situasi perasaannya tetapi kita mampu memahami perasaan negatif atau positif
seolah-olah emosi itu kita alami sendiri (resonansi perasaan). Kemampuan berempati
akan mampu menjadi kunci dalam keberhasilan bergaul dan bersosialisasi di
masyarakat.
Dalam kehidupan berkelompok kita pasti mendapati orang dalam watak yang
beraneka ragam. Oleh karena itu, tidak mungkin kita memaksakan pendapat, pikiran
atau perasaan kepada orang lain. Di sinilah, empati sangat berperan penting. Individu
dapat diterima oleh orang lain jika ia mampu memahami kondisi (perasaan) orang lain
dan memberikan perlakuan yang semestinya sesuai dengan harapan orang tersebut.
Kemampuan empati perlu diasah setiap orang agar dirinya dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitarnya.
Empati akan membantu kita bisa cepat memisahkan antara masalah dengan
orangnya. Kemampuan empati akan mendorong kita mampu melihat permasalahan
dengan lebih jernih dan menempatkan objektifitas dalam memecahkan masalah.
Banyak alternatif yang memungkinkan dapat diambil manakala kita dapat berempati
dengan orang lain dalam menghadapi masalah. Tanpa adanya empati sulit rasanya kita
tahu apa yang sedang dihadapi seseorang karena kita tidak dapat memasuki
perasaannya dan memahami kondisi yang sedang dialami.
Penelitian Rosenthal membuktikan bahwa anak yang mampu membaca
perasaan orang lain melalui isyarat non verbal lebih pandai menyesuaikan diri secara
emosional, lebih populer, lebih mudah bergaul dan lebih peka. Kemampuan membaca
pesan non verbal akan membantu seseorang melihat apa yang sebenarnya sedang
terjadi yang tidak dapat disampaikan secara verbal. Pesan non verbal memberikan
banyak peluang kita memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam diri seseorang
karena pesan tersebut sulit untuk direkayasa. Begitu pula dengan nada bicara, ekspresi
wajah dan gerak-gerika tubuhnya. Seseorang yang mampu membaca pesan ini akan
menjadi mudah untuk memahami perasaan orang lain.
Beberapa faktor, baik psikologis maupun sosiologis yang mempengaruhi
proses empati sebagai berikut, antara lain :
1. Sosialisasi
Dengan adanya sosialisasi memungkinkan seseorang dapat mengalami
sejumlah emosi, mengarahkan seseorang untuk melihat keadaan orang lain dan
berpikir tentang orang lain.
2. Perkembangan kognitif
Empati dapat berkembang seiring dengan perkembangan kognitif yang bisa
dikatakan kematangan kognitif, sehingga dapat melihat sesuatu dari sudut
pandang orang lain (berbeda)
3. Mood dan Feeling
Situasi perasaan seseorang ketika berinteraksi dengan lingkungannya akan
mempengaruhi cara seseorang dalam memberikan respon terhadap perasaan dan
perilaku orang lain
4. Situasi dan tempat
Situasi dan tempat tertentu dapat memberikan pengaruh terhadap proses
empati seseorang. Pada situasi tertentu seseorang dapat berempati lebih baik
dibanding situasi yang lain.
5. Komunikasi
Pengungkapan empati dipengaruhi oleh komunikasi (bahasa) yang digunakan
seseorang. Perbedaan bahasa dan ketidakpahaman tentang komunikasi yang
terjadi akan menjadi hambatan pada proses empati.
Teknik-Teknik Mengasah Empati
Kemampuan empati harus selalu dilatih atau diasah sejak dini. Bahkan,
meskipun usia seseorang telah beranjak dewasa, harus tetap melatih empati.
Kemudian ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar kemampuan empati kita
terbentuk, antara lain :
1. Rekam semua emosi pribadi
Setiap orang pernah mengalami perasaan positif maupun negatif,
misalnya sedih, senang, bahagia, marah, kecewa dan lain sebagainya. Pengalamanpengalaman
tersebut apabila kita catat atau rekam akan membantu kita memahami
perasaan yang sama saat kondisi tertentu menjumpai kita kembali. Disamping itu
ketika kita mengetahui perasaan tersebut sedang dialami oleh seseorang, kita dapat
memahami kondisi tersebut sehingga kita dapat memperlakukannya sesuai dengan
apa yang diharapkannya. Cara mencatat atau merekamnya dapat berupa tulisan di
buku harian atau sekedar mengingat-ingat dalam alam sadar kita.
Untuk menyempurnakan langkah di atas, ada baiknya memperhatikan cara
lebih spesifik, sebagai berikut :
a. Membangkitkan kesadaran dan perbendaharaan ungkapan emosi.
b. Meningkatkan kepekaan terhadap perasaan orang lain.
c. Membantu memahami perspektif orang lain selain dari sudut pandangnya sendiri
(Borba, Michele, 2008: 25).
2. Perhatikan lingkungan luar (orang lain)
Memperhatikan lingkungan luar atau orang lain akan memberikan banyak
informasi tentang kondisi orang di sekitar kita. Informasi ini sangat penting untuk
dijadikan panduan dalam mengambil pilihan perilaku tertentu. Informasi ini juga
dapat dijadikan pembanding dengan diri kita tentang apa yang sedang terjadi,
sehingga kita dapat mengatahui apakah perasaan dan perilaku kita sudah sesuai
dengan lingkungan sekitarnya. Memperhatikan orang lain merupakan ketrampilan
tersendiri yang tidak semua orang menyukainya. Memperhatikan tidak sekedar
melihat orang per orang tetapi juga mencoba menghilangkan perasaan-perasaan
subyektif kita saat memperhatikan, sehingga akan muncul keinginan untuk mendalami
perasaan orang yang sedang kita lihat tersebut.
3. Dengarkan curhat orang lain
Mendengarkan adalah sebuah kemampuan penting yang sering dibutuhkan
untuk memahami masalah atau mendapatkan pemahaman yang lebih jelas terhadap
permasalahan yang sedang dihadapi orang lain. Kemampuan mendengarkan juga
harus latih agar memberikan dampak yang positif dalam interaksi sosial kita. Syarat
yang dibutuhkan untuk dapat mendengarkan adalah menghilangkan atau
meminimalkan perasaan negatif atau prasangka terhadap obyek yang menjadi sasaran
dengar. Disamping itu juga perlu adanya kemauan untuk membuka diri kita untuk
orang lain, khususnya dengan memberikan kesempatan orang lain untuk berbicara
yang dia inginkan tanpa kita potong sebelum selesai pembicaraannya. Mendengar
keluh kesah atau cerita gembira orang lain akan mampu memberikan pengalaman lain
dalam suasana hati kita. Mendengarkan cerita sedih akan mampu membawa kita
kedalam suasana hati orang lain yang sedang bersedih dan dapat membangkitkan
keinginan untuk memahami masalah atau perasaan orang tersebut. Begitu pula
perasaan yang lain. Semakin banyak cerita, masalah dan ungkapan perasaan yang kita
dengarkan akan membuat kita semakin kaya dengan pengalaman tersebut dan pada
akhirnya semakin mengetahui bagaimana cara memahami orang lain atau
perasaannya.
4. Bayangkan apa yang sedang dirasakan orang lain dan akibatnya untuk diri kita.
Membayangkan sebuah kejadian yang dialami orang lain akan menarik diri
kita ke dalam sebuah situasi yang hampir sama dengan yang dialami orang tersebut.
Refleksi keadaan orang lain dapat membuat kita merasakan apa yang sedang dialami
orang tersebut dan mampu membangkitkan suasana emosional. Membayangkan
sebuah kondisi tersebut dapat lebih mudah manakala kita pernah mengalami perasaan
atau kondisi yang sama. Seseorang yang sering membayangkan apa yang dialami atau
dirasakan orang lain dan akibat yang akan ditimbulkan manakala hal tersebut terjadi
pada diri kita saat kejadian atau setelah kejadian akan memudahkan kita merasakan
suasana emosi seseorang manakala melihat kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
situasi penuh dengan emosi-emosi tertentu.
5. Lakukan bantuan secepatnya.
Memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang-orang yang
membutuhkan dapat membangkitkan kemampuan empati. Respon yang cepat
terhadap situasi di lingkungan sekitar yang membutuhkan bantuan akan melatih
kemampuan kita untuk empati. Bantuan yang kita berikan tidak perlu menunggu
waktu yang lebih lama tetapi kita berusaha memberikan segenap kemampuan kita saat
melihat atau menyaksikan orang-orang yang membutuhkan. Pertolongan yang kita
berikan akan menstimulus keadaan emosi kita untuk melihat lebih jauh perasaan
orang yang kita beri pertolongan dan semakin sering kita memberikan respon dengan
cepat akan semakin mudah kita mengembangkan kemampuan empati kepada orang
lain.
Manfaat-Manfaat Empati
Ada beberapa manfaat yang dapat kita temukan dalam kehidupan pribadi dan
sosial manakala kita mempunyai kemampuan berempati, diantaranya :
1. Menghilangkan sikap egois
Orang yang telah mampu mengembangkan kemampuan empati dapat
menghilangkan sikap egois (mementingkan diri sendiri). Ketika kita dapat merasakan
apa yang sedang dialami orang lain, memasuki pola pikir orang lain dan memahami
perilaku orang tersebut, maka kita tidak akan berbicara dan berperilaku hanya untuk
kepentingan diri kita tetapi kita akan berusaha berbicara, berpikir dan berperilaku
yang dapat diterima juga oleh orang lain serta akan mudah memberikan pertolongan
kepada orang lain. Kita akan berhati-hati dalam mengembangkan sikap dan perilaku
kita sehari-hari, khususnya jika berada pada kondisi yang membutuhkan pertolongan
kita.
2. Menghilangkan kesombongan
Salah satu cara mengembangkan empati adalah membayangkan apa yang
terjadi pada diri orang lain akan terjadi pula pada diri kita. Manakala kita
membayangkan kondisi ini maka kita akan terhindar dari kesombongan atau tinggi
hati karena apapun akan bisa terjadi pada diri kita jika Tuhan berkehendak. Kita tidak
akan merendahkan orang lain karena kita telah mengetahui perasaan dan memahami
apa yang sebenarnya terjadi, sehingga orang yang mempunyai kemampuan empati
akan cenderung memiliki jiwa rendah hati dan senantiasa memahami kehidupan ini
dengan baik. RODA SENANTIASA BERPUTAR, ITULAH KEHIDUPAN.
3. Mengembangkan kemampuan evaluasi dan kontrol diri
Pada dasarnya empati adalah salah satu usaha kita untuk melakukan evaluasi
diri sekaligus mengembangkan kontrol diri yang positif. Kemampuan melihat diri
orang lain baik perasaan, pikiran maupun perilakunya merupakan bagian dari
bagaimana kita akan merefleksikan keadaan tersebut dalam diri kita. Jika kita telah
mempunyai kemampuan ini maka kita telah dapat mengembangkan kemampuan
evaluasi diri yang baik dan akhirnya kita dapat melakukan kontrol diri yang baik
artinya kita akan senantiasa berhati-hati dalam melakukan perbuatan atau memahami
lingkungan sekitar kita.
Akhirnya, anda akan bisa dikatakan sebagai memiliki karakteristik
kemampuan empati, jika mengikuti beberapa syarat berikut :
1. Melibatkan proses pikir secara utuh, dengan segala macam risiko perbedaan
pendapat, rasa, bahkan kemungkinan konflik. Melalui pengolahan terus-menerus
maka individu bisa mengenal ‘status’ perasaannya, lalu kuat berempati dan
kemudian memanfaatkan emosinya dalam kehidupan kerja (Eileen Rachman &
Sylvina Savitri, 2009)
2. Muncul dalam tindakan-tindakan seperti dinyatakan Goleman (1997), yaitu :
a. Mampu menerima sudut pandang orang lain
Individu mampu membedakan antara apa yang dikatakan atau dilakukan orang
lain dengan reaksi dan penilaian individu itu sendiri. Dengan perkembangan aspek
kognitif seseorang, kemampuan untuk menerima sudut pandang orang lain dan
pemahaman terhadap perasaan orang lain akan lebih lengkap dan akurat sehingga
ia akan mampu memberikan perlakuan dengan cara yang tepat.
b. Memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain
Individu mampu mengidentifikasi perasaan-perasaan orang lain dan peka
terhadap hadirnya emosi dalam diri orang lain melalui pesan non verbal yang
ditampakkan, misalnya nada bicara, gerak-gerik dan ekspresi wajah. Kepekaan
yang sering diasah akan dapat membangkitkan reaksi spontan terhadap kondisi
orang lain, bukan sekedar pengakuan saja.
c. Mampu mendengarkan orang lain
Mendengarkan merupakan sebuah ketrampilan yang perlu dimiliki untuk
mengasah kemampuan empati. Sikap mau mendengar memberikan pemahaman
yang lebih baik terhadap perasaan orang lain dan mampu membangkitkan
penerimaan terhadap perbedaan yang terjadi.
Perilaku Prososial
Perilaku prososial dapat dimengerti sebagai perilaku yang menguntungkan
penerima bantuan tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pemberi bantuan.
William membatasi oerilaku prososial secara lebih rinci sebagai perilaku yang
memiliki intensi untuk mengubah keadaan fisik (material), psikologis dan sosial
penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik. Perilaku prososial mempunyai
maksud untuk menyokong kesejahteraan orang lain dengan cara menolong,
menyelamatkan, berkorban, kerjasama maupun persahabatan.
Ada 3 (tiga) ciri seseorang dikatakan menunjukkan perilaku prososial, yaitu :
a. Tindakan tersebut berakhir pada dirinya dan tidak menuntut keuntungan pada
pihak pemberi bantuan
b. Tindakan tersebut dilahirkan secara suka rela
c. Tindakan tersebut menghasilkan kebaikan
Cara meningkatkan perilaku prososial antara lain :
1. Menyebarluaskan penayangan model perilaku prososial
Dalam mengembangkan perilaku-perilaku tertentu kita dapat melakukan
melalui pendekatan behavioral dengan model belajar sosial. Pembentukan perilaku
prososial dapat kita lakukan dengan sering memberikan stimulus tentang perilakuperilaku
baik (membantu orang yang kesulitan dan lain sebagainya). Semakin sering
seseorang memperoleh stimulus, misalnya melalui media massa semakin mudah akan
melakukan proses imitasi (meniru) terhadap perilaku tersebut.
2. Memberikan penekanan terhadap norma-norma prososial.
Norma-norma di masyarakat yang memberikan penekanan terhadap
tanggungjawab sosial dapat dilakukan melalui lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat umum. Longgarnya sosialisasi dan pembelajaran terhadap norma-norma
ini akan mendorong munculnya prilaku anti-sosial atau tidak peduli dengan
lingkungan sekitar dan hal ini sangat mengkhawatirkan bagi perkembangan psikologis
dan sosial seseorang. Dengan adanya proses sosialisasi dan internalisasi tentang
norma-norma prososial ini, maka perilaku prososial akan mudah dijumpai dimanamana
dan hal ini akan mengembangkan pranata sosial yang lebih baik.
3. Memberikan pemahaman tentang superordinate identity
Pandangan bahwa setiap orang merupakan bagian dari kelompok manusia
secara keseluruhan adalah hal penting yang perlu dilakukan. Manakala seseorang
merasa menjadi bagian dari suatu kelompok yang lebih besar, ia akan berusaha tetap
berada di kelompok tersebut dan akan melakukan perbuatan yang menuntun ia dapat
diterima oleh anggota kelompok yang lain, salah satu cara adalah senantiasa berbuat
baik untuk orang lain. Ia akan menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak disenangi
oleh kelompoknya, sehingga kondisi ini akan memberikan dorongan untuk senantiasa
berbuat baik untuk orang lain.


Sumber Bacaan :
Borba, Michele (2008), Membangun Kecerdasan Moral, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Goleman, Daniel (2007), Social Intelligence: Ilmu Baru tentang Hubungan Antar
Manusia, PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Tri Dayakisni & Hudaniah (2003). Psikologi Sosial. UMM Press. Malang
Eileen Rachman & Sylvina Savitri, 2009, dalam ASAH EMPATI
http://www.experd.com/news-articles/articles/55.
Frieda Mangunsong, 2010). dalam Menanam Empati Menumbuhkan Kecerdasan,
http://www.carisuster.com/artikel/7-inspired-kids/51-menanam-empatitumbuhkan-
kecerdasan
( Label: , , ) Read more
0 komentar

part9 Alter Bridge Live in Amsterdam (DVDrip) 2009

( Label: ) Read more
0 komentar

part8 Alter Bridge Live in Amsterdam (DVDrip) 2009

( Label: ) Read more
Best viewed on firefox 5+

Entri Populer


Shvoong
Situs ringkasan dunia

Advertisement

Copyright © 2011 Design by Adit'Faizah